Senin, 27 Oktober 2014

Kobarkan Semangat Hijrah di Tahun Baru Islam

Allah Swt berfirman:
       إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Baqarah 218).
Imam As Suyuthi dalam Ad Durrul Mantsur meriwayatkan suatu hadits sahih bahwa Baginda rasulullah saw. mengutus sepasukan intelijen pengintai ke Mekkah dan pasukan itu membunuh orang Quraisy tanpa mengetahui apakah itu pada bulan Rajab atau Jumadil Akhir.  Maka kejadian itu dijadikan alat propaganda Quraisy. Mereka mengatakan kepada kaum muslimin: Kalian membunuh pada bulan haram (Rajab). Lalu Allah Swt menurunkan firman-Nya yang membela kaum muslimin (QS. Al Baqarah 217). Lalu orang-orang berkata tentang pasukan itu, jika mereka tidak berdosa dengan kejadian itu, mereka juga tidak mendapatkan pahala. Lalu Allah Swt menurunkan firman-Nya yang menjamin bahwa pasukan itu dapat pahala (QS. Al Baqarah 218).
Sayyid Quthb dalam Tafsir Fi Zhilalil Quran mengatakan bahwa rahmat Allah yang diharapkan oleh orang-orang mukmin yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah  dalam ayat di atas adalah rahmat yang diharapkan juga oleh siapapun mukmin yang hatinya penuh dengan keimanan. Rahmat Allah adalah janji Allah yang haq. Orang-orang mukmin yang berhijrah di jalan Allah berjihad dan sabar hingga Allah mewujudkan janji-Nya dengan mendapatkan pertolongan-Nya atau mendapatkan syahadah. Keduanya sama-sama baik. Keduanya adalah sama-sama rahmat Allah.  Dan mereka mendapatkan keberuntungan dengan maghfirah dan rahmat Allah.  
Allah Swt memastikan keberuntungan dan rahmat-Nya itu dalam firman-Nya:
       وَالَّذِينَ هَاجَرُوا فِي اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَلَأَجْرُ الْآخِرَةِ أَكْبَرُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui, (QS. An Nahl 41).
Kaum muslimin hafizhakumullah,
Dalam Tafsir Jalalain diterangkan bahwa janji Allah kepada orang-orang yang berhijrah di jalan Allah untuk menegakkan agama-Nya, yakni Rasulullah saw dan para sahabatnya radliyallahu ‘anhum, adalah Dia Swt akan memberikan Negara yang baik, yakni kota Madinah, dan akan memberikan pahala akhirat berupa surga yang nilainya jauh lebih besar daripada Negara dunia. 
Ibnu Abbas r.a. dalam tafsirnya menyebut bahwa orang-orang yang berhijrah dari Mekkah ke Madinah karena taat kepada Allah setelah dizalimi penduduk Makkah akan mendapatkan posisi di kota Madinah sebagai negeri yang baik, yakni negeri yang mulia, aman, dan mendapatkan harta rampasan perang yang halal. Adapun di akhirat akan mendapatkan pahala yang besar, yang lebih besar dari segala kebaikan dan kemuliaan di dunia.    
Kaum muslimin hafizhakumullah,
Jelas bahya Allah Swt memberikan janji, dan janji Allah itu pasti, tak pernah diingkari, bahwa siapapun kaum mukmin yang beriman dan berhijrah di jalan Allah pasti akan diberikan kekuasaan di dunia. Oleh karena itu, umat Islam hari ini harus mengobarkan semangat hijrah untuk merebut kekuasaan di dunia ini untuk menerapkan syariat Allah Swt sehingga dengan syariat-Nya kekuasaan umat Islam akan kokoh, dan keberkahan Allah Swt akan terlimpah di dunia sebagai bagian dari rahmat-Nya.  
Umat Islam di masa Nabi saw. berhijrah dari kota Mekkah ke kota Madinah untuk menerapkan syariah di kota yang dikuasai oleh kaum Anshar lantaran kaum Quraisy di kota Mekkah menolak menerapkan syariah dan justru menzalimi Rasulullah saw. sebagai pembawa risalah Islam.  Kaum muslimin hari ini bisa berhijrah ke mana pun kota yang menerapkan syariah Islam.  
Jika belum ada peluang berhijrah ke kota yang menerapkan syariah Islam, maka tugas orang-orang mukmin hari ini adalah melakukan dakwah dan perjuangan untuk mengubah keadaan di kota masing-masing agar penguasa setempat menerapkan syariah-Nya. Sebab para fuqaha memberikan pengertian hijrah adalah keluar dari Negara kufur kepada Negara Islam, yakni Negara yang menerapkan syariah Islam secara formal konstitusional (lihat Ibn Qudamah Syarah Kabir Juz 10/379). Dalam perspektif wilayah Indonesia, maka siapapun mukmin yang ada di Indonesia wajib mengobarkan semangat hijrah dengan perjuangan mengubah kondisi NKRI yang masih penuh dengan bahaya sekularisme, pluralisme, dan liberalisme, penuh bahaya aliran sesat dan pemurtadan, dan penuh dengan kemasiatan seperti zina, korupsi, dan miras, serta narkoba, agar berubah menjadi NKRI yang bersyariah, yakni menerapkan hukum-hukum syariah secara formal konstitusional.    
Oleh karena itu, siapapun muslim hari ini, di tahun baru Islam ini wajib mencanangkan tekad untuk berjuang mengerahkan segala potensi yang dimilikinya untuk mendukung perubahan menuju NKRI bersyariah tersebut.  Persatuan dan kesatuan umat mutlak diperlukan untuk itu. Koordinasi antar berbagai organisasi dan gerakan serta komunitas umat wajib ditingkatkan sehingga semua fokus dalam hijrah dan jihad menuju NKRI bersyariah. Bahkan dari tingkat komunitas masjid dan tingkat RT/RW perlu dibentuk laskar-laskar Masjid untuk mewujudkan hal itu sehingga posisi sosial politik dan ekonomi umat Islam mengalami penguatan secara signifikan. Hal-hal seperti shalat jamaah dan membayar zakat serta shodaqoh yang menjamin kebutuhan fakir miskin menjadi program prioritas tiap komunitas. Demikian juga amar makruf nahi munkar. Insyaallah umat akan semakin kokoh. Allah Swt berfirman:
(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. (QS. Al Hajj 41).


Baarakallahu lii walakum…
http://www.suara-islam.com/read/index/12251/Kobarkan-Semangat-Hijrah-di-Tahun-Baru-Islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar